Sabtu, 27 Maret 2010

kanker payudara

Teroris Bagi Kaum Wanita
Penulis : Irna Erliana

Bukan saja negara ini yang keselamatan dan ketentramannya terancam oleh ulah para teroris yang sangat gemar merusak dan mengancam ketentraman dunia ini. Tapi ada teroris yang lebih bahaya dari pada itu, setiap jam setiap menit bahkan setiap detik jiwa para wanita terancam olehnya. Dia sang pembunuh yang tidak segan-segan merusak sel-sel normal dan jaringan yang ada pada tubuh wanita. Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak ditemui pada wanita dan merupakan pembunuh no. 2 setelah kanker mulut rahim. Faktanya menurut WHO 8-9 % wanita akan mengalami kanker ini, dan hanya sekitar 50% penderita stadium lanjut yang dapat hidup selama 18-30 bulan.
Banyak wanita terlambat menyadari bahwa dirinya terjangkit kanker ini, setelah kanker secara terang-terangan merusak harta yang paling berharga bagi wanita barulah kaum hawa ini menyadari bahwa dirinya telah diserang oleh para teroris. Lalu bagaimana setiap wanita dapat menyadari keberadaan sel kanker ini dalam tubuhnya?

Ketika Sejumlah Sel Dalam Payudara Tumbuh dan berkembang

Payudara wanita terdiri dari 15-20 kantung penghasil susu yang dihubungkan dengan saluran susu yang terkumpul dalam puting susu. Sisanya payudara terdiri dari lemak dan jaringan serat yang terhubungkan satu sama lain. Sel-sel dalam payudara akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk menunjang kehidupan para wanita. Mengalami regenerasi bila sel-sel ini mulai tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

Namun proses ini dapat terjadi diluar kendali, sel-sel dalam payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang tidak wajar. Mereka dengan cepat berkembang dan memperbanyak diri kemudian menyebar keseluruh bagian payudara bahkan keseluruh tubuh wanita. Sel-sel ini dapat merusak sel-sel normal lainnya dan dapat menyebabkan kelainan pada payudara yang dapat dengan jelas terlihat misalnya payudara mengeluarkan darah atau nanah, kulit payudara tertarik kedalam. Bisa terbayangkan betapa mengerikannya kanker ini.

Kelebihan Berat Badan Merupakan Faktor Penyebab kanker Payudara?

Belum diketahui secara pasti apa penyebab dari kanker ini. Banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan wanita terserang kanker ini. Faktor genetik adalah faktor yang tidak dapat diubah, wanita yang mempunyai riwayat keluarga penderita kanker memiliki resiko yang lebih tinggi untuk terjangkit kanker ini. Menurut catatan IBEA, 75 % wanita yang mengidap kanker tidak mempunyai riwayat keluarga penderita kanker.
Kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor penyebab kanker ini, terutama pola makan yang tidak sehat. Terlalu banyak mengkomsumsi makanan berlemak dan daging kurang mengkomsumsi sayur dan buah-buahan. Olah raga yang teratur dan pola hidup sehat dapat mengurangi resiko terkena kanker ini.
Selain itu masih banyak faktor lain yang dapat meningkatkan resiko terkena kanker, diantaranya yaitu bertambah usia, mengalami menstruasi pada usia muda dan menopause yang lebih lambat, tidak memiliki anak dan juga faktor hormonal.

Lima Menit Untuk Payudara Dapat Menyelamatkan Segalanya

Sebenarnya teroris ini sangat mudah terditeksi, setiap wanita hanya perlu mengenal payudaranya dengan baik. Penditeksian kanker sejak dini dapat meningkatkan harapan hidup bagi kaum wanita. Biasanya teroris ini ditemukan dengan wujud berupa benjolan kecil dan keras pada payudara.


SADARI, cara paling sederhana untuk menditeksi kanker payudara
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menditeksi keberadaan kanker ini, untuk wanita diatas 40 tahun sebaiknya memeriksakan payudara secara rutin minimal 1 tahun sekali dengan menggunakan sinar X kadar rendah yang dapat memperlihatkan perubahan bentuk payudara, prosedur ini dikenal dengan nama mammografi.
Cara lainnya adalah dengan USG yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk mendapatkan gambar dari payudara. Cara lain yang paling sederhana dan mudah adalah dengan SADARI yaitu pemeriksaan payudara sendiri. Payudara membutuhkan perhatian paling tidak hanya 5 menit setiap bulannya, tepatnya satu minggu setelah menstruasi selesai.
Prosedur SADARI sangat mudah caranya hanya berdiri depan cermin dan perhatikan ukuran kedua payudara sama atau tidak, kemudian perhatikan warna kulit dan bentuk puting susu. Cara kedua dengan berbaring dengan bantal dibawah pundak kiri, letakan tangan kanan dibelakang payudara lalu rasakan apakan ada benjolan atau tidak.
Bila dengan pemeriksaan ini ditemukan suatu benjolan, alangkah bijaksana bila secepatnya memeriksakan diri ke dokter.

Apakah Setiap Benjolan itu Kanker ?

Gejala awal dari kanker payudara adalah menemukan suatu benjolan yang terasa berbeda disekitar daerah payudara, biasanya tidak menimbulkan sakit. Pada stadium awal benjolan bisanya mudah digerakan, dan pada stadium lanjut benjolan membengkak atau terdapat borok disekitar payudara.
Namun bisa jadi benjolan yang ditemukan hanya sebuah tumor jinak yang tidak berpotensi menjadi kanker. Jangan takut itulah kunci utama untuk memerangi teroris ini. Pemeriksaan tingkat lanjut sangat diperlukan untuk mengetahui secara pasti apakah sebenarnya benjolan tersebut. Biasanya dokter menyarankan untuk melakukan biopsi yaitu pengambilan sedikit sel payudara untuk diteliti dibawah mikroskop.

Perjuangan Memberantas Sang Teroris

Pengobatan untuk setiap pasien penderita kanker berbeda-beda tergantung pada stadium, besar dan jenis tumor, serta penyebaran kanker. Hal yang paling umum dilakukan adalah dengan operasi. Tujunnya untuk mengambil sebanyak mungkin sel kanker. Ada dua jenis operasi yang dilakukan yaitu Lupektomi dan masektomi. Lupektomi merupakan operasi pengangkatan sel tumor dan sebagian dari jaringan yang ada di sekitar payudara, sedangkan masektomi merupakan operasi pengangkatan seluruh payudara.
Perjuangan belum selesai walaupun sel kanker telah diangkat, wanita penderita kanker ini harus mengkomsumsi obat anti kanker kira-kira selama 5 tahun, ini dilakukan untuk memperkecil resiko penyebaran kanker. Selain itu penderita kanker payudara masih harus melakukan radioterapi dan terapi hormonal. Ini semua dapat menurunkan secara drastis tingkat penyebaran kanker.


Namun untuk wanita penderita kanker payudara stadium akhir, pengobatan ini dilakukan hanya untuk mengurangi rasa sakit yang pasien alami pada saat-saat menjelang akhir hidupnya..
Setiap pertumbuhan abnormal pada payudara bisa jadi merupakan tanda-tanda kehadiran teroris ini, perlu kesadaran setiap wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri sejak masa remaja, memeriksakan diri secara rutin ke dokter ditunjang dengan pola hidup yang sehat dan olah raga teratur dapat mengurangi resiko kematian akibat kanker payudara. Jangan pernah berfikir kanker merupakan bayang-bayang dari kematian, percaya bahwa semua penyakit selalu ada obatnya dan jangan pernah takut itulah kunci yang terbaik. “Kanker adalah sebuah kata bukan sebuah vonis” dikutip dari testimonial Linda Agum Gumelar, seorang wanita perkasa yang berhasil berjuang melawan kanker payudara.